Selamat Datang Diblog Orang Pinggiran

Translate

About Me

Pengikut

Search

Label

Senin, 05 November 2012

Ibu Kota

Oleh: Karmin Lasuliha, S.Kom 

Di penghujung tahun berharap nyata Menagih janji tapi masih serapah Pikirin kami sama melihat makna Berharap kesejahteraan yang tak jauh berbeda Wahai Tuan dan nyonya... Sesungguhnya kami masih sengsara Pagi hari selalu butuh belanja Berusaha sendiri menguatkan raga Dengan hidup yang tak bertahan lama Semoga ada bantuan tanpa kau bertanya Pukul empat kurang lima Pagi buta memulai usaha Mengais hasil apa adanya Berharap belas dari yang kaya Memikul beban menjual jasa Itulah kerja kami selamanya Karena tak ada lagi peluang usaha OO Tuhan…maha maha kaya Bantulah kami yang tak kaya Tak mau dengan Janji mereka penuh nista Setiap ungkapan kalimat hanya serapah Karena kami dan mereka tak pernah se-nyawa Ibu kota…. Setahun lalu pemimpinnya menabur rasa Tanpa ada ketakutan kata yang kelak ternoda Ibu kota papua…..kau kecil untuk ukuran Jakarta Jadi jangan engkau bergurau kata Dikala hujan banjir di pasar terus terasa Tidak seiring dengan gaya dagangan bahasa Ibu Kota…. semua pembangunan menebarkan sengsara Membagi jatah hanya untuk keluarga…. Beras miskin masih mahal harganya Ohhh ibu kota… Beginikah wajah pemimpinnya? Semuanya memantulkan kepalsuan Soal sampah masih issue utama Di parit dan kali tumpukannya merajalela Aroma nyir untuk tuan dan nyonya merasakannya Pemimpin kaya, ibu kota…. Adakah yang lain selainnya

0 komentar:

Posting Komentar

Site search

    Categories

    Unordered List

    More Text